Teater memiliki sekurang-kurangnya empat unsur penting dalam setiap pementasan, yaitu pertama, lakon atau cerita yang ditampilkan, bisa berwujud sebuah naskah atau skenario tertulis, skenario tak tertulis (dalam teater kerakyatan). Kedua, pemain adalah orang yang membawakan lakon tersebut. Ketiga, sutradara sebagai penata pertunjukan di panggung. Keempat, penonton adalah sekelompok orang yang menyerahkan sebagian dari kemerdekaannya untuk menjadi bagian dari tokoh yang tampil dalam suatu lakon dan menikmatinya.
Lakon ditulis oleh seorang penulis naskah lakon berdasarkan apa yang dilihat, apa yang dialami, dan apa yang dibaca atau diceritakan kepadanya oleh orang lain. Penulis kemudian menyusun rangkaian kejadian, semakin lama semakin rumit, sehingga pada puncaknya masuk ke dalam penyelesaian cerita. Penting sekali bahwa dalam menyusun kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa seorang penulis haruslah bersabar untuk melangkah dari satu kejadian ke kejadian lain dalam suatu perkembangan yang logis, tetapi semakin lama semakin gawat sehingga akhirnya ia sampai ke puncak yang disebut klimaks.
Dalam lakon akan dijumpai dua hal yang sangat penting, yaitu pertama, konflik. Kedua, tokoh atau tokoh yang terlibat dalam kejadiankejadian dalam lakon. Peristiwa atau kejadian dibuat oleh penulis naskah sebagai kerangka besar yang mendasari terjadinya suatu lakon. Peristiwa lakon tersebut menuntun seseorang untuk mengikuti laku kejadian mulai dari pemaparan, konlfik hingga penyelesaian. Konflik dalam lakon merupakan inti cerita. Tidaklah menarik sebuah cerita disajikan di atas panggung tanpa adanya konflik. Konflik dalam lakon bisa rumit bisa juga sederhana. Gagasan utama atau pesan lakon termaktub dalam konflik yang merupakan pertentangan antara satu pihak terhadap pihak lain mengenai sesuatu hal. Jalinan cerita menuju konflik dan cara penyelesainnya inilah yang menjadikan lakon menarik.
Tidak ada acuan yang pasti terhadap konflik dalam lakon yang dapat membuat cerita menjadi menarik. Terkadang konflik yang kecil dan sederhana jika diselesaikan secara cerdas akan membuat penonton takjub. Sementara, konflik yang berat, berliku, dan bercabang-cabang jika tidak disajikan secara baik justru akan membosankan dan membuat laku lakon menjadi lamban. Jadi, kalau ada anggapan bahwa semakin rumit konflik lakon semakin menarik adalah anggapan yang salah, karena peristiwa yang mengarahkan cerita kepada konflik membutuhkan tokoh sebagai pelaku. Tokoh adalah orang yang menghidupkan kejadian atau peristiwa yang dibuat oleh penulis naskah. Jadi dalam lakon ada dua hal penting yang diciptakan oleh seorang penulis lakon, yaitu konflik dan tokoh yang terlibat dalam kejadian.
Istiara Octaviani
Kamis, 04 Agustus 2011
"Art"
Artikel ini adalah tentang konsep umum Seni. Untuk kategori disiplin seni yang berbeda, lihat seni. Untuk seni yang visual dalam alam, melihat seni Visual. Untuk orang yang bernama Seni, lihat Arthur (disambiguasi). Untuk kegunaan lain, lihat Seni (disambiguasi).
Potret dari waktu yang berbeda dan dalam gaya yang berbeda. Searah jarum jam dari kiri atas: Sebuah potret diri dari Vincent van Gogh, seorang Chokwe patung-Afrika, karakter dari sebuah komik Manga dan singa Shisa Jepang.
Seni adalah produk atau proses sengaja mengatur item (sering dengan makna simbolis) dengan cara yang pengaruh dan mempengaruhi satu atau lebih dari indera, emosi, dan intelek. Ini mencakup beragam aktivitas manusia, ciptaan, dan modus berekspresi, termasuk musik, literatur, film, fotografi, patung, dan lukisan. Arti seni adalah dieksplorasi dalam cabang filsafat yang dikenal sebagai estetika, dan bahkan disiplin seperti sejarah dan psikologi menganalisis hubungannya dengan manusia dan generasi.
Secara tradisional, seni adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada ketrampilan atau keahlian apapun. Konsepsi ini berubah selama periode Romantis, ketika datang ke seni dipandang sebagai "khusus fakultas dari pikiran manusia harus diklasifikasikan dengan agama dan ilmu pengetahuan" [1] Pada umumnya., Seni dibuat dengan tujuan merangsang
Potret dari waktu yang berbeda dan dalam gaya yang berbeda. Searah jarum jam dari kiri atas: Sebuah potret diri dari Vincent van Gogh, seorang Chokwe patung-Afrika, karakter dari sebuah komik Manga dan singa Shisa Jepang.
Seni adalah produk atau proses sengaja mengatur item (sering dengan makna simbolis) dengan cara yang pengaruh dan mempengaruhi satu atau lebih dari indera, emosi, dan intelek. Ini mencakup beragam aktivitas manusia, ciptaan, dan modus berekspresi, termasuk musik, literatur, film, fotografi, patung, dan lukisan. Arti seni adalah dieksplorasi dalam cabang filsafat yang dikenal sebagai estetika, dan bahkan disiplin seperti sejarah dan psikologi menganalisis hubungannya dengan manusia dan generasi.
Secara tradisional, seni adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada ketrampilan atau keahlian apapun. Konsepsi ini berubah selama periode Romantis, ketika datang ke seni dipandang sebagai "khusus fakultas dari pikiran manusia harus diklasifikasikan dengan agama dan ilmu pengetahuan" [1] Pada umumnya., Seni dibuat dengan tujuan merangsang
Langganan:
Postingan (Atom)